Modul Ajar Tema Tradisi Silaturahmi di Hari Lebaran untuk PAUD dan SD ini mengajarkan anak tentang tradisi silaturahmi di hari raya Lebaran. Mengapa tradisi ini perlu diajarkan kepada anak usia dini? Taufiq Fadhilah berkata, "Silaturahmi adalah kunci pembuka pintu surga, karena dengan silaturahmi, kita saling memaafkan dan membersihkan hati dari dendam." Melalui modul ajar ini, siswa akan diajak memahami pentingnya silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari, terutama di hari Lebaran atau hari raya Idul Fitri. Siswa akan diajak untuk memahami bahwa silaturahmi adalah salah satu tradisi yang perlu dilestarikan sampai kapan pun. Karena dengan melakukannya, setiap anggota keluarga bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan saling memaafkan, sehingga tidak ada rasa dendam dan menjaga hubungan tetap baik di kemudian hari. Baca juga: PANDUAN Praktis Anak dalam KUNJUNGAN KELUARGA saat Lebaran agar Semakin BERMAKNA | Untuk Usia PAUD dan SD A. Kegiatan Pembuka Guru mengajak siswa menonton film atau mendengarkan cerita tentang makna tradisi silaturahmi. Guru bertanya menanyakan siswa tentang kebiasaan apa saja yang dilakukan di saat merayakan hari Lebaran. Guru menjelaskan bahwa merayakan lebaran bukan hanya tentang mensyukuri ibadah puasa yang berhasil dijalankan. Namun, siswa juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga tali persaudaraan dengan kerabat dekat. Guru menampilkan video singkat tentang keluarga yang sedang melakukan silaturahmi. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran B. Kegiatan Inti Bermain peranSiswa secara berkelompok berperan sebagai ayah, ibu, dan anak yang sedang mengunjungi eyang. Bercerita pengalamanSiswa menceritakan pengalaman melakukan silaturahmi kepada kerabat dekat atau tetangga, dan apa yang mereka lakukan saat bersilaturahmi. Menonton video kisah teladanSiswa menonton kebiasaan baik seorang tokoh atau nabi dalam menjaga hubungan baik dengan keluarga, sahabat, dan kerabat. Simulasi saling memaafkanSiswa secara berkelompok mempraktikkan cara bermaafan dan memberikan kalimat positif atau mengucapkan doa yang baik untuk teman. Membuat kartu ucapan Siswa membuat kartu ucapan selamat Lebaran sederhana, yang nantinya diberikan kepada teman. Mewarnai gambar keluargaSiswa diajak mewarnai gambar-gambar anggota keluarga atau sebuah keluarga besar yang sedang berkumpul. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD Topik: Berwisata di Hari Lebaran - Kurikulum Merdeka Belajar C. Kegiatan Penutup (Refleksi dan Penugasan) Siswa diajak untuk berdiskusi dengan memberikan pertanyaan reflektif, misalnya tentang apa manfaat silaturahmi, mengapa kita harus saling memaafkan, dan apa saja manfaat menjaga hubungan baik dengan sesama. Siswa diberi tugas untuk meminta maaf kepada orang tua atau saudara di rumah dan menulis cerita atau membuat ilustrasi dari pengalaman mereka saat saling memaafkan. Beberapa tugas lain yang bisa diberikan kepada siswa adalah melengkapi jurnal kegiatan 1 minggu kegiatan di hari Lebaran. Dalam jurnal ini, siswa diminta untuk mengisi kegiatan baik yang bisa dilakukan di hari Lebaran, misalnya mengunjungi eyang, bersalaman serta bermaaf-maafan dengan ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya. Imam Bukhar mengatakan, "Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan dan diberkahi rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung hubungan dengan kerabatnya. Semoga dengan mengajarkan siswa tentang makna bersilaturahmi, mereka akan semakin menjadi anak yang gemar berteman dan menjaga hubungan baik, serta mendapatkan berkah yang melimpah dari Allah. Ajak Si Kecil Menonton RIRI (Cerita Anak Interaktif) selama libur Lebaran! Pasti makin happy! Sumber Referensi: Taufiq Fadhilah. (2024). 20 Kata Mutiara Indahnya Silaturahmi dalam Islam yang Menyentuh dan Penuh Makna, Bagikan di Momen Halal Bihalal Idul Fitri! [1] Imam Bukhari. (2024). Idul Fitri Jadi Momen Silaturahmi, Ini Pesan Nabi Muhammad SAW [2]
Ayah Bunda Sahabat Educa, bulan Ramadan bisa menjadi saat yang baik bagi Si Kecil agar ia mampu mengembangkan karakter positif dan pemahaman tentang nilai-nilai agama. Bagaimana dengan kecerdasan emosinya? Tentu saja bisa! Ayah Bunda bisa memanfaatkan saat sahur hingga pagi hari untuk beraktivitas bersama dan melakukan pembiasaan yang bisa mengembangkan kecerdasan emosi Si Kecil. Baca juga:LKPD PAUD BELAJAR BERHITUNG DAN ANGKA GRATIS Bisa Diunduh di Portal Ini Mengapa sangat efektif dilakukan setelah sahur atau pagi hari? Di pagi hari, keadaan fisik dan emosi Si Kecil masih sangat bugar. Udara yang masih segar sangat mempengaruhi kondisi fisik dan mental setiap orang. Dengan melakukan aneka kegiatan yang positif, Si Kecil juga akan semakin mampu mengarahkan dirinya untuk bisa melakukan berpikir positif dan merasakan mood yang positif pula, sehingga bisa mengalihkannya dari rasa lapar atau keinginan negatif lainnya. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun Apa saja kegiatan dan pembiasaan positif yang bisa dilakukan bersama Si Kecil? Ayo lakukan aneka kegiatan serta pembiasaan positif ini bersama Si Kecil! Bermain bersama: Permainan edukasi seperti flash card dan puzzle bertema Islami bisa menjadi media bermain yang menyenangkan. Berbagi cerita: Berikan kesempatan kepada Si Kecil untuk mengungkapkan perasaannya, terutama tantangan-tantangan yang ia hadapi saat berpuasa. Membacakan buku cerita: Ayah Bunda bisa bercerita tentang kisah tokoh Islam dan teladan hidupnya. Membuat jurnal harian: Ajak Si Kecil membuat sebuah jurnal harian tentang hal baik apa saja yang bisa dilakukan dalam satu hari. Mendengarkan lagu Islami: Bantu Si Kecil memilih lagu yang bersyair positif dan isnpiratif, atau lagu-lagu bernuansa Islami. Lalu, ajak ia berdiskusi tentang makna / pesan moral dari lagu tersebut. Menulis rasa syukur: Ajak Si Kecil menulis minimal satu hal yang bisa disyukuri di hari yang lalu. Ajak ia berdiskusi tentang pengalaman tersebut. Berkegiatan amal: Bantu Si Kecil untuk menyiapkan satu paket bingkisan yang nantinya bisa diberikan kepada orang yang kurang mampu. Melakukan pernafasan: Lakukan hal ini bersama Si Kecil sambil mengucapkan hal-hal baik yang ia miliki atau pernah ia alami saat ini. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Apa tantangan dan bagaimana solusinya? Tidak ada hal baik tanpa tantangan. Pastikan Ayah Bunda siap membantunya dalam mengatasi setiap tantangan tersebut. Beberapa tantangan yang akan dihadapinya antara lain: 1. Rasa kantukAyah Bunda bisa memilih aneka kegiatan yang tidak terlalu berat agar bisa menghemat energi fisiknya, misalnya bercerita atau melakukan permainan yang simpel. Bantu pula agar Si Kecil bisa tidur malam tepat waktu. 2. Kurang rutinBantu Si Kecil untuk membuat jadwal yang konsisten. Pastikan pula ia mendapatkan istirahat yang cukup. Pastikan pula bahwa Ayah Bunda juga selalu bersemangat di pagi hari agar bisa jadi teladan dan motivasi. 3. Kurang motivasiMotivasi bisa diberikan dalam bentuk pujian, kata-kata positif dan apresiasi untuk setiap keberhasilan kecil atau perkembangan kecil yang dialami Si Kecil. Baca juga:Yuk, DIDIK KARAKTER Anak Usia 4-6 Tahun dengan KEGIATAN RAMADAN yang Menyenangkan! 4. Penggunaan handphoneAyah Bunda bisa membuat perjanjian kepada Si Kecil tentang komitmen untuk mengurangi penggunaan HP selama bulan Ramadan. Ayah Bunda perlu menyiapkan kegiatan positif dan menyenangkan untuk menggantikan kegiatan dengan HP yang biasa ia lakukan. 5. Penurunan semangatDi awal-awal bulan Ramadan mungkin Si Kecil masih bersemangat. Namun, mungkin akan mulai timbul rasa bosan atau penurunan semangat pada Si Kecil. Bantu Si Kecil dengan mendengarkan segala keluhannya dan bantu ia untuk menemukan solusinya agar semangatnya tidak padam. Di pagi hari atau setelah melakukan sahur bisa menjadi saat yang berharga untuk menanamkan akhlak mulia dan mendukung perkembangan emosi Si Kecil yang berusia PAUD dan SD. Bagaimanapun kegiatan positif di pagi hari sangat berguna untuk membangun karakter, perasaan, dan pikiran positif di sepanjang hari. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 1-2 Tahun, Tema: Aktivitas Bermain dan Belajar di Bulan Ramadan Semoga setiap kegiatan serta pembiasaan positif bisa dilakukan secara konsisten hingga hari raya nanti. Tetap semangat belajar untuk mengajarkan hal baik kepada Si Kecil dan tetap semangat menjadi teladan kebaikan.
Ayah Bunda Sahabat Educa, Bulan Ramadan adalah saat penuh dengan keberkahan dan kebaikan. Meskipun anak berusia 2-4 tahun belum wajib berpuasa, Ayah Bunda bisa mengenalkan makna Ramadan melalui aneka kegiatan menyenangkan. Ada 30 kegiatan menarik yang bisa dilakukan si kecil setiap hari. Aneka kegiatan ini bisa menumbuhkan akhlak dan ketekunan dalam beribadah. Mari bantu si kecil semakin memaknai bulan Ramadan dengan penuh kebahagiaan dan manfaat! Baca juga:Modul Ajar 1 Bulan Bertema Ramadan Ceria: RPP Anak TK Usia 4-5 Tahun, 4 Minggu Pembelajaran 1. Hari ke-1Bermain menahan diri: Si Kecil menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang paling ia sukai, misalnya makan makanan kesukaan. Beri hadiah bila ia berhasil. 2. Hari ke-2Mendengarkan lantunan ayat suci: Ajak si kecil mendengarkan ayat-ayat pendek dengan nada yang lembut kepada Si Kecil. Berikan penjelasan tentang makna dari ayat tersebut. 3. Hari ke-3 Menyiapkan menu berbuka: Libatkan si kecil dalam saat menyiapkan buka bersama, misalnya merapikan meja makan. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 1-2 Tahun, Tema: Aktivitas Bermain dan Belajar di Bulan Ramadan 4. Hari ke-4 Membuat kartu ucapan: Si Kecil menghias kartu ucapan selamat menunaikan ibadah puasa dengan gambar dan stiker. 5. Hari ke-5 Bersedekah: Berikan uang koin kepada Si Kecil untuk dimasukkan ke dalam kotak amal atau memberikan makanan / bingkisan secara langsung kepada orang yang membutuhkan. 6. Hari ke-6 Bermain tebak-tebakan: Si Kecil menyebutkan kata yang berhubungan dengan Ramadan dengan media gambar. 7. Hari ke-7 Berbuka bersama: Ajak Si Kecil berbuka bersama dengan mengundang teman atau kerabat dekat. 8. Hari ke-8 Menyiapkan tempat salat: Libatkan Si Kecil dalam menata sajadah dan kerapian ruangan sebelum Maghrib. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria 9. Hari ke-9 Mendekorasi kalender Ramadan: Ajari Si Kecil menandai hari-hari penting selama bulan Ramadan dengan media stiker berbentuk bintang. 10. Hari ke-10 Mendengarkan kisah Nabi: Ayah Bunda menceritakan kisah Nabi dan teladan hidupnya kepada Si Kecil. 11. Hari ke-11 Kreasi celengan amal: Siapkan sebuah kaleng bekas, lalu ajak Si Kecil menghiasi celengan tersebut. Nantinya celengan ini akan digunakan sebagai kotak sedekah. 12. Hari ke-12 Pengenalan arti puasa: Dengan media boneka atau buku dongeng, Ayah Bunda bisa menceritakan makna puasa. 13. Hari ke-13 Mewarnai gambar: Siapkan sebuah gamber Masjid, bulan sabit, bintang dan bentuk lain bernuansa Islami untuk diwarnai oleh Si Kecil. 14. Hari ke-14 Menghias poster: Siapkan gambar-gambar aneka perbuatan baik untuk bisa ditempelkan pada poster bertema Ramadan. Desain poster bisa ditemukan di platform Google atau Canva. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun 15. Hari ke-15 Pengenalan Asmaul Husna: Ajak Si Kecil bermain tebak-tebakan tentang nama Allah dengan media gambar, lagu, atau video edukasi Islami. 16. Hari ke-16 Melakukan kegiatan alam bertema Ramadan: Ayah Bunda mengajak Si Kecil berjalan sore sambil mengamati bulan dan menjelaskan tentang awal Ramadan. 17. Hari ke-17 Kegiatan role play: Ajarkan penerapan kata terima kasih, maaf, dan tolong dengan bermain peran. 18. Hari ke-18 Kegiatan gunting tempel bertema pohon perbuatan baik: Siapkan aneka gambar atau tulisan tentang perbuatan baik dan mintalah Si Kecil menempelkannya pada sebuah gambar pohon. 19. Hari ke-19Menyebutkan / menceritakan kebaikan yang pernah dilakukan: Lakukan sebelum tidur bersama Si Kecil. Bisa dibuka dengan menceritakan sebuah dongeng tentang perbuatan baik. 20. Hari ke-20 Menonton bersama (misalnya KABI / Kisah Nabi) dan diskusi singkat: Ayah Bunda menonton kisah Islami bersama Si Kecil lalu menanyakan pendapatnya dengan sederhana. Baca juga:Contoh Naskah Pidato Guru PAUD Bertema Menyambut Ramadan dengan Ceria 21. Hari ke-21 Mengucapkan salam dan doa sehari-hari: Ajarkan hal ini dengan media menarik, misalnya dengan dongeng. 22. Hari ke-22 Membuat kreasi lampion Ramadan: Bahan yang dibutuhkan adalah kertas warna dan lem. 23. Hari ke-23 Mengucapkan doa pendek bersama: Doa-doa yang bisa diajarkan adalah doa sebelum makan, sebelum tidur, dan lainnya. 24. Hari ke-24 Bermain lempar tangkap bola: Lemparkan bola kepada Si Kecil. Setelah menerimanya, Si Kecil mengucapkan satu kebaikan. 25. Hari ke-25 Membuat kreasi puzzle buatan sendiri: Gambar bisa ditemukan di Google. Cetak pada kertas manila. Lalu, potong gambar menjadi beberapa bagian agar bisa digunakan sebagai media bermain. 26. Hari ke-26 Bermain plastisin: Ajak Si Kecil membuat aneka bentuk bertema Islami, misalnya bulan, bintang, masjid, dan lainnya. 27. Hari ke-27 Bernyanyi nasyid bersama: Ajak Si Kecil bernyanyi nasyid yang sederhana. 28. Hari ke-28 Praktik salat: Ayah Bunda mengajari Si Kecil mengikuti gerakan salat. 29. Hari ke-29 Berbagi takjil: Ajak Si Kecil berbagi makanan ringan kepada tetangga atau mereka yang membutuhkan. 30. Hari ke-30 Menonton animasi Islami: Setelah menonton, ajak Si Kecil menemukan pesan moralnya. Semoga di bulan suci ini, Ayah Bunda dapat menciptakan momen spesial bersama Si Kecil melalui berbagai kegiatan sederhana yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik hati dan karakter yang bermanfaat bagi pertumbuhan Si Kecil. Selama Bulan Ramadan, Ajak Si Kecil Nonton Dongeng Pembangun Karakter: RIRI ( Cerita Anak Interaktif)
Ramadan adalah bulan istimewa yang penuh dengan nilai-nilai keimanan, kepedulian, dan rasa syukur. Untuk anak-anak PAUD, momen ini menjadi kesempatan yang baik untuk mengenalkan makna Ramadan melalui kegiatan yang menyenangkan dan edukatif. Dengan pendekatan yang sesuai usia, anak-anak dapat belajar memahami dan mempraktikkan nilai-nilai positif, terutama bagi anak PAUD berusia 4-5 tahun. Baca juga:Panduan Pembelajaran Ramadan 1446 H Berdasarkan Surat Edaran 3 Menteri Minggu 1: Mengenal Bulan Ramadan Anak didik diajak mengenal bulan Ramadan, alasan atau pentingnya berpuasa secara sederhana, dan memahami nilai-nilai ibadah. Aneka kegiatan yang bisa dilakukan adalah: Menonton video animasi bertema Ramadan: Setelah menonton, anak didik bisa diajak untuk berdiskusi dan menemukan makna dari film tersebut Mewarnai gambar: Siapkan gambar masjid, ka'bah, dan aneka simbol Islam, lalu mintalah anak didik mewarnai dan menjelaskan makna dari gambar tersebut Menggambar: Anak didik menggambar bulan dan bintang, lalu mempresentasikan makna dari simbol tersebut dengan kalimat sederhana Mewarnai poster bertema Ramadan: Poster yang diwarnai bertuliskan ucapan selamat dan doa agar bisa menunaikan ibadah puasa dengan baik. Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Minggu 2: Melakukan aksi nyata peduli sesama Anak didik belajar mengembangkan sifat empati dan jiwa sosial dengan cara berbagi kepada sesama atau melakukan kegiatan amal. Agar semakin memaknai suatu kegiatan amal anak didik bisa diajak untuk melakukan rangkaian kegiatan di bawah ini: Mendengarkan cerita: Anak didik mendengarkan dongeng tentang pentingnya berbagi dan mengungkapkan syukur kepada Allah dengan berbuat baik kepada sesama Membuat kartu ucapan: Anak didik membuatnya dengan bahan kertas warna. Kartu yang dibuat bertuliskan kalimat ajakan berpuasa dan beramal pada sesama Membuat video ucapan: Anak didik secara berkelompok mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa dan pesan-pesan kebaikan lainnya. Guru membantu mendokumentasikannya dalam bentuk video Bermain peran tentang sedekah: Dalam drama yang dimainkan, anak didik berperan sebagai pemberi dan penerima bantuan, lalu menjelaskan pesan moral dalam drama yang dimainkan Aksi nyata berkah berbuka: Anak didik saling berbagi makanan atau camilan yang ia bawa kepada seluruh warga sekolah. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 4-5 Tahun, Tema : Kegiatan Ibadah Bulan Ramadhan - Kurikulum Merdeka Belajar Minggu 3: Mengenal makanan sehat di bulan Ramadan Anak didik belajar mengenal aneka makanan yang akan membuat tubuh tetap sehat dan buhar meski sedang menunaikan ibadah puasa. Anak didik juga diajak untuk bersyukur atas karunia Allah berupa makanan. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan antara lain: Menonton video animasi tentang aneka makanan sehat: Setelah menonton video, anak didik bisa diajak berdiskusi dan menjawab pertanyaan kuis Menggambar atau membuat kerajinan tangan menu makanan sehat: Anak didik juga diajak mempresentasikan hasil karyanya Bermain memilih gambar: Anak didik melakukan aneka permaina dengan media gambar atau video bertema makanan sehat dan tidak sehat Membuat makanan sehat: Anak didik bersama dengan orang tua diajak untuk membuat makanan sehat bersama-sama di sekolah dan membagikannya kepada sesama saat pulang sekolah. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 2-3 Tahun, Tema : Kegiatan Seni Selama Bulan Ramadhan Minggu 4: Doa Syukur dan Perayaan Anak didik belajar aneka doa di bulan Ramadan dan diajak untuk bersyukur atas segala karunia Allah. Mengucapkan doa hapalan sederhana. Kegiatan ini bisa dilakukan secara individu atau berkelompok Menceritakan kisah menarik di bulan Ramadan: Anak bisa menceritakannya dengan media gambar atau foto yang ia bawa dari rumah tentang kegiatan di bulan Ramadan Bermain ucapan syukur: Anak didik diajak mengucapkan syukur sesuai gambar yang ditunjukkan oleh guru, misalnya bersyukur atas orang tua, rumah, teman-teman, dan lainnya. Pada hari terakhir di bulan Ramadan, anak didik bisa diajak untuk membuat kartu ucapan selama hari raya Idul Fitri dan memberikannya kepada orang tua atau sahabat di sekolah. Anak didik juga bisa diajak untuk menyanyikan lagu bertema Ramadan. Selama bulan Ramadan, guru juga bisa mengajak orang tua agar memberikan kegiatan positif dan membangun iman anak. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di rumah antara lain: Membacakan cerita bergambar tentang Ramadan dan maknanya Mengajarkan anak membantu menyiapkan makanan saat sahur atau berbuka Mengajarkan doa sederhana, misalnya doa berbuka atau doa sebelum makan Membuat jus buah atau salad sederhana bersama anak Mengajak anak untuk bersyukur dengan menyebutkan hal-hal baik setiap hari Menghias rumah bersama dengan tema Ramadan, seperti menempelkan stiker bulan sabit. Semoga rencana kegiatan ini dapat membantu anak-anak PAUD memahami makna Ramadan dengan cara yang menyenangkan dan edukatif. Mari jadikan Ramadan sebagai momen berharga untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam hati mereka. KABI (Kisah Nabi): Animasi edukasi anak untuk membangun karakter Islami Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Children playing traditional games eid al adha [1]
Hari Santri, yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2024, merupakan momen yang istimewa untuk mengenalkan anak-anak PAUD pada nilai-nilai keagamaan, kebersamaan, dan kehidupan santri di PonPes atau Pondok Pesantren. Melalui berbagai kegiatan yang kreatif dan interaktif, anak-anak usia TK, umur 4-6 tahun dapat belajar sambil bermain, sekaligus memahami peran santri dalam kehidupan sehari-hari. Artikel Terkait: 1. Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 3-4 Tahun, Topik : Mengenal Tempat Liburan Islami di Indonesia 2. Ide Kegiatan Anak Usia 4-5 Tahun untuk Mengembangkan 10 Karakter Islami Kegiatan-kegiatan di bawah ini dirancang untuk membantu mengasah keterampilan motorik, sosial, dan emosional anak-anak. Dengan pendekatan yang menyenangkan, anak-anak dapat lebih mudah memahami makna Hari Santri dan menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan mereka. 1. Bermain Peran tentang "Pondok Pesantren" Bantu siswa menyiapkan area bermain yang menyerupai pondok pesantren di area sekolah dengan beberapa corner, misalnya corner masjid, tempat belajar, dapur, perpustakaan, dan lapangan. Ajak anak-anak didik bermain peran dengan melakukan aneka kegiatan di Pondok Pesantren atau sebagai santri, misalnya berdoa, belajar mengaji, makan bersama, berolahraga, dan lainnya, agar mereka mendapatkan pengalaman langsung sebagai seorang santri dan mengembangkan sosio-emosional. Bermain Aplikasi Gim “Pelajaran TK dan PAUD" : Media Bermain dan Belajar Karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio. 2. Menyanyikan Lagu Santri Ajak anak didik menyanyikan lagu sederhana tentang santri dengan gerakan atau tarian.Setelah itu, berikan penjelasan tentang makna lagu dengan media yang menarik. Berikan aneka pertanyaan kepada anak didik. Siapa bisa menjawab, akan mendapatkan reward atau hadiah. 3. Berkreasi Membuat Crarf: Peci dan Sarung Peci dan sarung merupakan simbol para santri. Ajak anak didik membuat peci dan sarung dengan kertas dan mintalah anak didik menghiasinya.Setelah selesai, ajak anak didik berfoto atau bernyanyi “Lagu Santri” bersama. 4. Belajar Pengenalan Huruf Hijaiyah Huruf Hijaiyah adalah salah satu materi wajib yang perlu dipelajari anak didik. Ajak anak didik untuk membuat hiasan kelas berbentuk huruf Hijaiyah dan menempelkannya pada dinding kelas. Setelah gambar huruf Hijaiyah tertempel pada dinding kelas, ajak anak didik bermain tebak-tebakan tentang cara membaca huruf hijaiyah yang tertempel di dinding kelas. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 3-4 Tahun, Topik : Mengenal Busana Islami 5. Mewarnai Gambar Kegiatan Santri Mewarnai gambar sangat baik untuk melatih kreativitas dan motorik halus anak didik.Siapkan gambar-gambar aneka aktivitas santri, seperti bermain, berdoa, mengaji, sholat dan lainnya.Seusai mewarnai, mintalah anak didik mempresentasikan karyanya. 6. Karnaval Santri Cilik Dengan mengenakan aneka atribut santri, ajak anak didik berkeliling di sekitar sekolah. Pada barisan paling dengan, ada anak didik serta dibantu guru yang membawa banner bertuliskan “Selamat Hari Santri”. Kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa bangga anak didik, bila kelak ada yang tertarik menjadi seorang santri. 7. Berkegiatan Bersama Santri Ajak anak didik berkunjung ke sebuah Pondok Pesantren. Atau, ajak beberapa anak santri untuk berkunjung ke sekolah. Lalu, ajak anak-anak didik berkegiatan bersama dengan anak-anak santri, misalnya berdoa, belajar, dan bermain bersama. Baca juga: 15 Ide Kegiatan untuk Menumbuhkan Karakter Islami untuk PAUD & TK Usia 5-6 Tahun di Bulan Ramadan 8. Membuat Kaligrafi Sederhana Ajak anak didik untuk membuat kaligrafi sederhana yang bisa diwarnai dan dihias. Karya anak didik bisa dipajang sebagai dekorasi kelas. 9. Lomba Hafalan Doa Pendek Ada banyak doa hafalan pendek yang wajib dihafalkan oleh anak didik sebagai doa harian. Libatkan anak didik dalam lomba mengucapkan hafalan pendek dengan mengenakan atribut santri dan di depan teman-teman lainnya. Kegiatan peringatan Hari Santri di PAUD tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang seru serta menyenangkan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keagamaan dan sosial sejak anak berusia dini. Melalui berbagai aktivitas bervariasi dan kreatif, anak-anak dapat memahami peran santri dan merasakan kebersamaan serta kedisiplinan yang diterapkan di pondok pesantren. Dengan pengalaman ini, diharapkan anak didik dapat tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia, kreatif, terbuka, penuh empati, dan disiplin. Semoga kegiatan ini dapat menjadi fondasi penting bagi pembentukan moral generasi Muslim di masa depan. LKA PAUD GRATIS: Unduh Segera
Seiring berkembangnya zaman, kemunculan teknologi menghadirkan banyak inovasi yang berdampak positif dalam kehidupan manusia, baik itu dalam bidang pendidikan maupun keagamaan. Media pembelajaran digital menjadi salah satu contoh perkembangan teknologi dewasa ini. Banyak yang menyebutkan bahwa kehadiran media tersebut banyak berkontribusi positif dalam perkembangan dunia pendidikan. Secara sederhana, media pembelajaran digital adalah penggunaan teknologi berbentuk software atau perangkat lunak, untuk menyalurkan informasi atau pengetahuan kepada kelompok tertentu. Informasi atau pengetahuan yang dimaksud ini, mencakup pengetahuan, keterampilan, maupun sikap seseorang, yang tentunya sudah tidak dibatasi lagi oleh ruang dan waktu. Awalnya, pendidikan agama Islam diajarkan secara tradisional atau konvensional, yang jelas membantu mempertahankan nilai dan pengetahuan agama Islam lebih baik. Namun, seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi memberi akses bagi hadirnya media digital untuk belajar agama. Dengan demikian, bisa kita lihat bahwa media digital untuk belajar agama, sebenarnya memberi banyak dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan keimanan juga ketakwaan seseorang, jika dilakukan sesuai dengan proporsinya. Baca juga: Pelajari 5 Rukun Islam bersama Kabi - Kisah Teladan Nabi Kabi sebagai media digital untuk belajar agama Salah satu kelebihan media pembelajaran digital, yakni bisa diakses dengan mudah. Media digital memungkinkan orang untuk mengaksesnya via laptop, smartphone, atau perangkat teknologi lainnya. Kelebihan media pembelajaran digital lainnya, yaitu biaya yang dikeluarkan lebih terjangkau. Hanya butuh jaringan internet dan perangkat teknologi saja untuk mengakses media pembelajaran digital. Tak hanya itu, mereka yang menggunakan media pembelajaran digital, cenderung berwawasan luas. Karena materi yang diakses jauh lebih beragam dibanding media konvensional, seperti buku, televisi, dan radio. Terakhir, kelebihan media pembelajaran digital, yakni waktu belajarnya lebih fleksibel. Orang bisa belajar dan mengakses media digital ini kapan saja, tanpa batasan ruang dan waktu. Sifatnya inilah yang membuat media pembelajaran digital lebih digemari orang dibanding media konvensional. Walau memiliki sejumlah kelebihan, media pembelajaran digital tetap memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya, yakni keterbatasan akses internet atau perangkat teknologi yang menghambat proses belajar secara keseluruhan. Baca juga: Cara Menumbuhkan Keterampilan Beragama dengan Kabi - Kisah Teladan Nabi Kekurangan media pembelajaran digital lainnya, yakni sulit memahami materi belajar yang diberikan. Berbeda dengan media belajar konvensional, media pembelajaran digital membutuhkan proses pemahaman yang lebih tinggi dan sulit. Terakhir, kekurangan media pembelajaran digital lainnya, yaitu tidak semua orang mengerti cara penggunaannya. Beberapa orang yang gagap teknologi atau gaptek, akan merasa kesulitan saat diminta mengakses media pembelajaran digital. Kabi adalah media belajar digital untuk agama Islam yang hadir menemani proses anak menumbuhkan keimanan dan ketakwaannya. Kabi ditujukan untuk anak usia 2 hingga 6 tahun yang beragama Islam. Brand unggulan Educa Studio ini membantu proses anak belajar agama Islam, agar lebih mudah memahami ajaran dan nilai moralnya. Kabi hadir dalam sejumlah channel, dan salah satunya adalah gim. Baca juga: 3 Keuntungan Mengunduh Gim Kabi - Kisah Teladan Nabi Berikut beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Kabi sebagai media digital untuk belajar agama: Interaktivitas yang memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan karakter dalam gim, secara tidak langsung, dengan menyentuhnya Memudahkan orang untuk mengakses materi pembelajaran agama dari mana dan kapan saja. Kabi bisa diunduh secara langsung di perangkat teknologi, seperti smartphone atau tablet Kabi menyediakan beberapa format pembelajaran yang memudahkan anak untuk mempelajarinya, seperti picture books, interactive, videos, hingga games Pembelajarannya lebih menarik dan menyenangkan, karena ada video animasi yang ceria dan berwarna-warni, sehingga mudah menarik perhatian anak untuk belajar Sebagai media digital untuk belajar agama, Kabi mendukung proses pembelajaran mandiri yang tentunya sangat penting untuk mendukung perkembangan anak. Kabi sengaja dirancang agar anak bisa belajar secara mandiri, tanpa bantuan orang dewasa Keunggulan Kabi yang terakhir, yakni Kabi tidak hanya mengajarkan ajaran agama saja, tetapi turut menumbuhkan atau menanamkan nilai moral dan etika yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti perasaan empati, kejujuran, serta sikap tanggung jawab. Bisa disimpulkan bahwa pada dasarnya, apa pun media pembelajaran digital yang digunakan, pasti memberi banyak dampak positif bagi penggunanya, termasuk Kabi yang menjadi media digital untuk belajar agama. Sumber referensi: Panggabean, Justice Zeni Zari, dkk. (2024). Teknologi Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Green Pustaka Indonesia. Gunawan, dkk. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Agama Islam Berbasis AI. Yogyakarta: K-Media. Empat Kelebihan dan Kekurangan dalam Menerapkan E-Learning. (2020). Tanggal akses: 3 Oktober 2024.